Preface

Bunga Matahari di Bawah Pohon Momiji
Posted originally on the Archive of Our Own at http://archiveofourown.org/works/37235821.

Rating:
Teen And Up Audiences
Archive Warning:
Choose Not To Use Archive Warnings
Fandom:
EXILE (Japan Band), Jr Exile - Fandom, Fantastics from Exile Tribe (Band), Generations from Exile Tribe (Band), Jpop
Character:
Reo Sano, Nakao Shota
Language:
Bahasa Indonesia
Stats:
Published: 2022-02-19 Words: 494

Bunga Matahari di Bawah Pohon Momiji

Summary

[Day 1: Childhood Friends AU].

Musim gugur akan selalu ada setiap tahunnya. Saat musim gugur itu tiba, kenangan di bawah pohon momiji itu tak akan pernah terlupakan.

Notes

In memoriam for Shota Nakao.

Generations from Exile Tribe & Fantastics from Exile Tribe belongs to LDH. I don't own any profit with this story.

Bunga Matahari di Bawah Pohon Momiji

Hari itu musim gugur telah datang menghampiri. Dedaunan yang awalnya berwarna hijau segar, berubah memucat menjadi kering kecokelatan. Suasana hari itu begitu sejuk dan berangin, angin yang biasanya segar hari itu menjadi menusuk. Di tambah senja yang telah tiba menghampiri, membuat suasana hari itu semakin dingin dan menusuk. Di depan sebuah gedung yang terletak di jalanan Nakameguro, terlihat ada ketujuh pemuda tengah berjalan bersama-sama keluar dari sana. Wajah lelah namun ceria, terlihat jelas dari wajah ketujuh pemuda yang diidolakan para remaja Jepang saat itu.

 

"Aku pulang dulu ya!"

 

"Hati-hati di jalan, Ryota!"

 

Semua saling berpamitan dan pergi. Terkecuali salah seorang pemuda berkulit pucat yang masih terdiam di sana.

 

"Reo, kau tidak pulang? Ini sudah malam, loh," ujar Hayato yang mulai bersiap pergi dengan sepeda yang terparkir di sana.

 

Reo tersenyum tipis dan menjawab, "Sebentar lagi aku mau pulang. Kau duluan saja."

 

Hayato yang sudah bersiap dengan sepedanya, langsung mengayuh dan mulai bersiap pergi.

 

"Yasudah, aku duluan ya!" seru Hayato yang mulai pergi dan meninggalkan Reo yang masih diam merenung di sana.

 

Reo menatap punggung teman-temannya yang semakin lama semakin menjauh. Sekelibat tentang kenangan di masa itu, mulai memenuhi ingatannya. Reo mengingat, akan kenangan masa kecilnya saat ia selalu bersama seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya.

 

...

Musim gugur, begitulah orang-orang menyebutnya. Sebuah musim di mana orang-orang berkumpul di jalan, hanya untuk menatap daun-daun kering yang berguguran. Reo berjalan menyusuri jalanan itu, sembari menatap daun momiji yang memenuhi jalanan itu. Ia mengikuti arah dedaunan itu, hingga akhirnya ia tiba di sebuah pohon momiji yang begitu besar di taman itu. Reo menatap pohon itu dengan senyuman, ada kenangan tersirat yang memenuhi ingatannya kala memandang pohon itu.

 

"Nee... Shota, kau masih ingat, kan? Dahulu, kita sering bermain bersama di bawah pohon ini."

 

Setelah mengatakannya, Reo menundukkan kepalanya dalam-dalam. Mengepalkan tangannya, menahan air mata untuk keluar dari pipinya.

 

Musim gugur hari itu, mengingatkan Reo akan semua kenangannya bersama Shota--sahabat masa kecilnya. Ia ingat, dahulu ia dan Shota sering bermain bersama, di bawah pohon momiji, menikmati angin sejuk musim gugur bersama. Reo mengambil sehelai daun yang ada di sana, menatapnya, dan mulai mengingat semuanya.

 

"Shota," gumam Reo lirih.

 

Saat tengah mengenang semuanya, Reo merasakan adanya tepukan di pundaknya.

 

"Taiki." Reo menoleh dan menyebut nama pemuda yang baru saja menepuk pundaknya.

 

Taiki tersenyum tipis, seraya meletakkan setangkai bunga matahari di bawah pohon momiji itu.

 

"Dulu, Shota selalu berada di sini bersamamu, kan?"

 

Reo hanya menunduk dan tersenyum tipis. Setelahnya, ia juga ikut mengeluarkan bunga matahari dari sakunya dan meletakannya di sana.

 

Reo kembali memandangi pohon momiji itu, mengingat semua kenangan yang pernah terjadi di sana. Musim gugur akan selalu datang, musim gugur tak akan pernah berakhir. Kala musim gugur masih ada, Reo mengerti bahwa pohon momiji itu akan terus tumbuh di taman itu. Saat itu tiba, Reo akan selalu ada di sana, memberikan bunga matahari di bawah pohon momiji itu, dan mengingat semuanya.

 

Satu hal yang akan Reo sadari... bunga matahari di bawah pohon momiji itu, akan selalu ada.

 

... selamanya.

Afterword

Please drop by the archive and comment to let the author know if you enjoyed their work!